Para model yang indeks tubuhnya
kurang dari 18 dilarang melenggang di catwalk. Muncul pro-kontra.
Di tempat kelahirannya, di
Madrid, Spanyol. Pakem ini justru digugat. Thin is beautiful atau kurus itu
indah. Sebuah ‘ideologi’ yang tercetus dari pusat mode dunia ini. ‘ideologi’
yang kemudian merasuki benak wanita seantero jagat, melahirkan industri diet
beromzet miliaran dolar dan membuat Luisel Ramos berkalang tanah.
Agustus 2006 lalu pada peragan
busana di Uruguay, Ramos, model cantik kelahiran Amerika Serikat (AS),
melenggang di atas catwalk. Diguyur kilatan lampu fotografer, ramos tersenyum
manis, ramos menatap genit, Ramos lenggak-lenggok, kemudian.... kolaps. Tak
sadarkan diri, Ramos dibawa ke RS. Tapi, jiwanya tak tertolong, ia mati muda di
usia 22 tahun. Menurut rekan-rekan modelnya, Ramos memang hanya mengkonsomsi
sayur dan soft drink selama tiga bulan.
Dunia fashion geger. Pemerintah
kota Madrid turun tangan. Untuk kali pertama, sejak kejadian tersebut panggung catwalk diharamkan bagi model yang
memiliki body mass index (BMI) di bawah angka 18.
BMI atau indeks massa tubuh
adalah perbandingan antara berat dan tinggi badan. BMI menjadi menjadi ideal
atau tidak idealnya berat badan seseorang. BMI sekaligus menjadi indikator
sehat atau tidak sehatnya seseorang, yakni apakah seseorang kekurangan nutrisi
atau tidak.
Soal BMI, pusat fashion show
Madrid mengacu pada pakar di WHO. Diputuskan hanya model yang memiliki indeks
massa tubuh 18,5 sampai 25 yang boleh berjalan di atas panggung. Era model
super ramping di Madrid pun di ambang titik balik.
Efek spiral kematian Ramos juga
menjagkau Milan, Italia. Pusat peragaan busana kota ini mencetuskan aturan tak kalah ketat. Model yang
ingin bergaya di catwalk tak hanya harus ber-BMI di atas 18.5 tapi juga wajib
mengantongi surat keterangan sehat. Namun tak semua sentra fashion mengekor
Madrid dan Milan. Awal November 2006, korban kedua pun jatuh. Seorang foto
model asal San Paulo, Brasil. Ana Carolina Reston (21 tahun), juga tewas akibat
anorexia.
Psikolog asal San Paulo, Dr.
Marco Antonio De Tommaso. Menyebut aturan superkurus yang berlaku di industri
fashion Barat sebagai ‘kediktatoran’. Stave Bloomfield, dari Eating Disorders
Association, inggris. Menyatakn para model berada di bawah tekanan untuk menjaga tubuhnya amat kurus
supaya tak kehilangan order.
Fashion adalah persoalan
keindahan. Bagi Didier Grumbach, melarang model superkurus tampil di catwalk
sama dengan mencederai esensi fashion itu sendiri. Grumbach, presiden Federasi
Busana Prancis, dengan nada sinis menyatakan, “siapa pun akan tertawa jika
aturan Madrid diadopsi di Paris.”
Pergeseran seperti di Madrid atau
Milan sejak awal diduga bakal alot. Penyelengaraan London Fashion Week,
misalnya, menyatakan meraka bersedia berdiskusi soal larangan model superkurus.
Sumber : republika, 10
Februari 2007